Mari Mengajar Dengan Cantik…!!
Oleh : Nenden Hernika, S.Pd, M.Pd
Mengajar (didaktik) merupakan
kata yang berasal dari bahasa Yunani “didaskein” yang berarti pengajaran atau
“didaktos” yang berarti pandai mengajar. Di Indonesia didaktik berarti ilmu
mengajar, yaitu bagaimana perlakuan guru dalam proses belajar mengajar.
Mengajar menurut pengertian modern berarti aktifitas guru dalam
mengorganisasikan lingkungan dan mendekatkannya kepada anak didik sehingga
terjadi proses belajar (Alim Sumarmo :
2012)
Menurut Raka Roni (1993)
mengajar adalah menggugah dan membantu terjadinya belajar dikalangan
pembelajar. Pendapat senada dikemukakan oleh Brown (2000) yang mengatakan bahwa
mengajar adalah memberikan bimbingan dan fasilitas yang memungkinkan pembelajar
dapat belajar, sementara itu Bowden dan Ference (1998) mengatakan bahwa
mengajar bukan berarti mentransfer pengetahuan kepada pembelajar melainkan
membantu pembelajar mengembangkan pengetahuan mereka.
Sedangkan kata “cantik”
menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah elok, indah dalam bentuk dan
buatannya. Seorang yang memiliki wajah yang cantik, akan terlihat menarik
sehingga tak kan bosan untuk dipandang.
Apa yang dimaksud dengan
mengajar dengan cantik? Apakah harus berpenampilan cantik, dengan dandanan yang
“aduhai” sehingga menjadi pusat perhatian anak?
Tentu saja yang dimaksud
mengajar dengan cantik adalah mengajar yang sesuai dengan kaidah yang
diharapkan. Jika seseorang yang memiliki paras cantik akan menjadi pusat
perhatian dan disenangi oleh banyak orang, dan bahkan menjadi idaman banyak
orang, maka mengajar dengan cantik juga akan menjadi pusat perhatian, disenangi
dan menjadi idaman anak-anak sehingga tujuan pembelajaran yang kita harapkan juga
akan berhasil.
Berikut adalah beberapa tips
yang dapat penulis berikan untuk teman-teman guru supaya pembelajaran dapat
tersaji dengan cantik :
1.
Rencanakan
apa yang akan kita ajarkan hari ini, paling tidak satu hari sebelumnya.
Konsultasikan RPP Bapak/ibu pada Kepala Sekolah atau pada rekan sesama guru.
Jangan segan untuk berkonsultasi, karena itu penting untuk mengetahui apakah
RPP kita sudah benar atau masih ada kekurangan.
2.
Kuasai
materi yang akan kita berikan, buat rangkuman atau point-point penting materi
pembelajaran.
3.
Pikirkan
3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang cepat selesai
tetap punya kegiatan.
4.
Masuk
kelas lebih awal, bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal.
5.
Ucapkan
salam dengan semangat saat akan mengajar,
6. Tebarkan senyum pada seisi kelas, jangan menunjukkan
paras dingin apalagi cemberut.
7.
Saat
mengajar sempatkan memotivasi siswa, terutama terhadap siswa yang kurang
antusian dalam belajar. Dalam memotivasi, Bapak/ibu perlu mendalami karakter
anak yang ingin dimotivasi.
8.
Berikan
soal yang menantang dan bukan sekedar sulit. Minta siswa yang sudah selesai dan
menguasai materi untuk mengajarkan siswa lainnya yang kesulitan. Perlu diingat
bahwa mengajarkan teman lain yang dikenal dengan “tutor sebaya” bukan berarti
memberi tahu jawaban, tapi turut mengajarkan langkah-langkah mengerjakan soal.
9.
Kurangi
gaya “one man show” saat mengajar, kurangi semangat untuk menceramahi siswa.
Beri kesempatan pada siswa untuk berbicara di kelas, berbagi mengenai
strateginya dalam mengerjakan soal yang Bapak/ibu berikan. Jangan lupa untuk
memberikan pujian atau acungan jempol pada siswa tersebut.
10. Tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar
suasana hati kita terjaga dan tidak mudah emosi. Perlu diingat bahwa tidur yang
cukup bukan berarti banyak tidur. Kebutuhan tidur seseorang juga berbeda,
tergantung pada kebiasaan dan kondisi tubuh masing-masing.
Demikian 10 tips yang dapat
saya sarankan. Semoga dapat melaksanakannya sehingga kita dapat menjadi guru
yang ‘cantik’ dan diidamkan oleh anak-anak kita.